Suatu Kisah

Suatu Kisah

Gambir memeluk dalam gemerlap lampu
Hati resah, berbisik syahdu
Berkata mampu, mau tak mau
Siap merangkai rindu, menjadi madu

Taksaka, sudah bersuara
Santer dan gagah teriaknya
Menambah melankolis pada jalannya
Mengantarku, menuju tugu kota

Perjalanan dimulai Barat Utara,
Di tengah Timur Selatan Pulau Jawa, tiba
Berbekalkan cinta, mimpi dan doa
Ku ukir kisah-kisah di balik kaca

Taksaka melaju, menelusuri waktu
Gunung, sawah, dan Serayu
Menjadi saksi, sejak berpuluh tahun lalu
Bisu, tapi semua mereka tahu.

Pertemuan dan Perpisahan saling berganti
Ada yang biasa, juga peduli
Mengalir kenangan tak henti,
Menakdirkan napak tilas sendiri.

“Pengumuman-pengumuman!”
Duh. Aku digugah, dari asyiknya lamunan.
Aku mulai siaga mendengarkan
Kondektur memberi arahan
Ternyata, telah di penghujung perjalanan

Taksaka berlabuh di stasiun kebesaran
Dengan kebesaran dan keakuan,
Keindahan dan keistimewaan,
Taksaka selalu gagah tanpa kelelahan.

Bangunan sejarah itu menyapaku
Ramah, membuat ku candu malu-malu
Ohh, Tugu. Terima kasih menerimaku
Izinkan ku, merajut mimpi di kota mu.
Bagikan

Tinggalkan komentar