Jendela Kereta Kata

Di jendela kereta kata,
Kulihat, bayangnya nyata.
Kereta kata, membekas jelas,
“Kamu kuat,” syahdumu, penuh welas.

Silam, saat dunia sempat tanpa kata,
Waktu memeluk dan memberi kereta
Dia membawaku pada tugu kota,
Menjadi bagian hidup nan setia.

Kini, jarak bukanlah keluh,
keretakatamu tetap bersauh.
Di rangkaian tiga dasa,
Sumber ingatku, tak pernah lupa.

Kereta kata tak punya lalu,
Memiliki sisa dan asa untuk itu.
Makasihku, untuk yang menguatkan,
di jendela kereta kata,
Aku memperoleh cinta.

Bagikan

Tinggalkan komentar